Pemkab Luwu Sambut Tim Verifikasi Lomba Desa, H. patahudding “Gotong Royong Kunci Kebangkitan Desa”.

Desa Pangi ini dari dulu dikenal dengan budaya gotong royongnya sehingga dapat berkembang lebih cepat. Desa pangi berhak mengikuti perlombaan desa tingkat Provinsi karena telah memenuhi syarat sebagai desa yang masuk kategori desa berkembang dan cepat berkembang berdasarkan indikator penilaian pada 3 (tiga) bidang, meliputi bidang pemerintahan desa, bidang kewilayahan
dan bidang kemasyarakatan”, jelas H. Patahudding.

Perlombaan desa merupakan agenda tahunan pemerintah Kabupaten Luwu dalam upaya mengetahui efektivitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat.

“Evaluasi perkembangan desa pada hakekatnya selain mengevaluasi keberhasilan usaha pemerintah desa bersama-sama dengan masyarakat dalam membangun desa, juga sebagai salah satu upaya memberdayakan masyarakat melalui penguatan kelembagaan, meningkatkan motivasi, partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat serta untuk mendorong usaha pembangunan masyarakat atas dasar tekad dan kekuatan sendiri, sehingga dapat bangkit lebih cepat bersama rakyat”, lanjut H. Patahudding.

Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten senantiasa menunjukkan perhatian terhadap pembangunan desa, mengingat desa merupakan entitas penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik, yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat.

“Dibalik penghargaan itu diharapkan dapat lebih menumbuhkan motivasi dan rasa tanggung jawab yang tinggi bagi masyarakat. Pada akhirnya, masyarakat desa Pangi diharapkan dapat menjadi subyek pembangunan yang handal dan dapat membangun desa sesuai dengan kewenangan berdasarkan atas asal usul dan kewenangan lokal berskala desa dengan memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang tersedia di sekitarnya.

oleh karena itu, pemerintah kabupaten luwu menaruh harapan yang besar kepada pemerintah desa dan seluruh komponen masyarakat di desa ini agar lebih giat lagi membangun desa untuk menjadi desa terdepan dan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lainnya, tidak hanya di tingkat kabupaten luwu, tetapi juga pada tingkat yang lebih tinggi. harapan tersebut adalah merupakan tanggung jawab pemerintah desa dan seluruh komponen masyarakat di desa ini untuk terus memacu kebersamaan, kerjasama, kesadaran dan komitmen yang tinggi untuk lebih maju. Semoga Desa Pangi dapat kembali Juara untuk maju pada jenjang penilaian berikutnya ke tingkat nasional”, tutupnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, A. M. Akbar mengungkapkan bahwa setelah melalui beberapa tahapan, mulai dari seleksi administrasi, pemaparan dan tahapan terakhir yaitu verifikasi lapangan. Desa Pangi merupakan salah satu desa dari 5 Kabupaten/Kota yang mengikuti lomba desa dan kelurahan tingkat Provinsi Sulawesi Selatan.

“Alhamdulillah, terima kasih atas sambutan Bapak Bupati, Ibu Ketua TP-PKK Kabupaten Luwu dan masyarakat yang menyambut kami hari ini. Tim Verifikasi akan melakukan penilaian pada beberapa sektor diantaranya adalah bidang pemerintahan, bidang pendidikan, bidang kesehatan, aspek pemerataan kesejahteraan keluarga, bidang keagamaan, bidang kantibmas, bidang kewilayahan, bidang kelembagaan dan bidang ekonomi masyarakat”, ungkap A. M. Akbar.

Dijelaskan olehnya, pemerintah desa dan kelurahan merupakan unit terdepan pelayanan kepada masyarakat serta menjadi tonggak utama untuk keberhasilan semua program dan oleh karenanya, memperkuat desa dan kelurahan merupakan suatu keharusan untuk mempercepat terwujudnya kemandirian desa dan kelurahan serta untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

“Desa dan kelurahan yang merupakan unit pemerintahan terdekat dengan masyarakat menjadikannya memiliki peran yang strategis dalam membantu mewujudkan Astacita untuk dapat menjadi ujung tombak yang kuat. Desa dan kelurahan diharapkan mampu berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai pihak antara lain pemerintah, swasta, akademisi, komunitas dan media. Tema lomba desa dan kelurahan kita tahun ini adalah desa dan kelurahan tangguh pangan wujudkan ketahanan pangan nasional melalui Indonesia Emas”, jelasnya.

Menurutnya, keberhasilan pengelolaan potensi yang dimiliki desa sangat ditentukan oleh kapasitas pemerintah desa dan partisipasi masyarakat mulai dari proses perencanaan pelaksanaan dan pengawasan kegiatan tersebut. Era digitalisasi saat ini memudahkan untuk semua melakukan inovasi dan membuat hal-hal yang terbarukan.

“Dalam mendukung pembangunan desa, untuk itu melalui lomba desa dan kelurahan bukan saja dijadikan sebagai ajang kompetisi juara namun dijadikan keikutsertaan ini sebagai semangat gotong-royong dalam membangun desa dan kelurahan secara inovatif dan berkarakter serta berdesain dengan kearifan lokal. Jadikan keikutsertaan ini sebagai bagian dari evaluasi dan kemampuan mengelola potensi yang dimiliki secara produktif dan berkelanjutan sehingga mampu meningkatkan pendapatan asli desa dengan berkolaborasi dengan peran bumdes dan koperasi Merah Putih”.tutupnya.(TML)